Sajak Cinta


Seuntai Pengharapan
Oleh Mayshiza Widya


Katamu aku kelopak mawar yang sedang kuncup
Semerbak wangiku burai dan mengundang lebah berdatangan
Tapi keindahanku tersaput duri yang tajamnya menorehkan luka

Sebait Sajak


Putus cinta

Oleh Mayshiza Widya*

Porak aku dibaris lampau
Menyeruak, terserak
Menangisi musim yang beralih
Daun-daun yang gugur
Juga kenang yang mengenang

Sepucuk Surat Untuk Indonesia


Rindu Indonesiaku


Aku rindu negeriku yang damai, permai; Bukan negeri yang penuh dengan para koruptor yang putus urat malunya. Aku rindu negeriku yang gemah ripah loh jinawi, subur sarwo tinandur; bukan negeri  yang dipenuhi berbagai project gedung-gedung pencakar langit yang melahirkan banjir dan penggusuran lahan secara paksa. Aku rindu pada kampung halaman, pada tanah pertanian, pada negeri agraris; bukan negeri industry yang memiskinkan rakyatnya, yang penuh dengan polusi, dan limbah pabrik yang mencemari lingkungan.

Tulisan lawas 2009 [Di Stasiun Kereta]



Cerpen Mayshiza Widya*

Pkl 16.05. Masih hari sabtu. Di bawah pancaran senja yang melumer. Perempuan berwajah sendu itu duduk terpekur menunggu antrean tiket kereta api. Mudik ialah hal yang dinanti-nanti oleh orang perantauan sepertinya. Tapi mimik gusar itu justru menampakkan kegamangan dalam hati.

Tulisan lawas - Ariel : Symbol Tindak Kekerasan Terselubung



Oleh Mayshiza Widya*

“Jika karena kelamin
dan payudara yang mengembang
kita dinistakan
Kenapa tak kita tuntut saja Tuhan”
Puisi Yunis Kartika yang berjudul “Tuntut saja, Tuhan” ini merupakan ungkapan kepedihan perempuan akibat ketidakdilan gender. 

Blora Dan Penghianatan Lambang Kabupaten



Oleh Mayshiza Widya*
 “Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya,” demikianlah sikap yang terus dipegang teguh oleh Pramoedya Ananta Tour, seorang sastrawan kelahiran Blora yang pernah menjadi korban dari kekejaman kekuasaan orde baru. 

Bandeng Kuah Pedas Manis



Bahan :
Ø  3 ekor ikan bandeng segar, cuci bersih potong menjadi 2 bagian kepala dan ekor
Ø  50 gr santan kental
Ø  5 lembar daun kemangi
Ø  ½ sdt garam
Ø  ½ sdt gula pasir

Sub Jamur Jagung


Praktis dan lezat. Isinya dapat disesuaikan dengan persediaan di lemari es. Jika tak ada susu kental, susu cair pun tak masalah. Sajikan saat hangat agar aromanya menggugah selera.
Bahan:
2 sdm minyak goreng
½ buah bawang bombay, iris tipis
2 siung bawang putih, haluskan
1 batang daun bawang, iris tipis

Camilan enak, bergizi


Bakwan tahu jamur

Bahan :
Ø  15 potong tahu, cincang kasar
Ø  10 buah jamur  merang, disuwir kecil-kecil
Ø  300 gr tepung terigu
Ø  1 butir telur

Opini: Negara Anti Rakyat


Oleh Mayshiza Widya*

Berita di TV, Koran, dan media elektronik seperti internet telah banyak mengungkap berbagai fakta tentang sepak terjang pejabat Negara yang korup. Berbagai persoalan perlahan namun pasti mencuat dimuka publik satu persatu. 

Teh arab



Oleh Mayshiza Widya*

Pak makmun pernah menjadi orang terpandang di kampungnya. Kata “Pernah” barangkali terasa ganjal, tapi memang demikian adanya. Dulu beliau adalah seorang kepala desa sekaligus tuan tanah yang sangat kaya dan memiliki banyak karyawan untuk dipekerjakan di perkebunannya yang berhektar-hektar.

Macet dan banjir; persoalan klise



Oleh Mayshiza Widya*

Kendaraan pribadi kini bukan lagi merupakan barang mewah, pasalnya hal itu sudah menjadi kebutuhan hidup masyarakat. Sehingga meledaknya permintaan pasar terhadap kendaraan pribadi seperti; mobil dan motor nyatanya memicu munculnya persoalan pelik di masyarakat yang sulit diurai. Kemacetan dikota-kota besar tak ayal nyaris terjadi setiap hari, terlebih di jam-jam sibuk seperti berangkat-pulang sekolah dan berangkat-pulang kerja.

Sadar Untuk Bertindak



Oleh Mayshiza Widya*

“… Serangan musuh dapat dilumpuhkan, namun tiada tentara yang mampu menahan sebuah ide yang tiba waktunya menyatakan diri” (Victor Hugo)
Kebutuhan kapitalisme saat ini akan tenaga kerja terlatih dalam jumlah besar merangsang adanya ekspansi universitas untuk mencetak “proletarisasi” tenaga intelektual yang tunduk kepada tuntutan-tuntutan kapitalis.