Seuntai
Pengharapan
Oleh
Mayshiza Widya
Katamu aku kelopak
mawar yang sedang kuncup
Semerbak wangiku burai
dan mengundang lebah berdatangan
Tapi keindahanku
tersaput duri yang tajamnya menorehkan luka
Katamu aku bayi mungil
yang terlahir tanpa dosa
Dalam hangat
gendonganmu,
Kau ajarkan bagaimana
bertahan dalam gempuran masa dan usia
Tapi aku tak pernah
khawatir dengan cemooh dan gunjing para tetangga
Karena aku minda dalam
lelapmu, dan aku mimpi dalam nyatamu
Lalu kini dipenghujung
pengabdianmu, aku ingin menjadi berarti
Menunjukkan kesetiaan
dan baktiku demi seuntai pengharapanmu.
Kudus, 23 Februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar